Selasa, 26 September 2017

Bertemu Pater Vins


Minggu lalu saya bersama teman berkunjung ke Distrik Sawaerma, Asmat. Di sana kami bertemu Pater Vincent Cole. Sudah hampir 40 tahun Pastor yang akrab disapa Pater Vins ini mengabdi melayani umat Katolik di distrik tersebut. Ia menyiarkan agama lewat cara menyatu dengan masyarakat adat Asmat. Lebih dari 20 tahun lalu Ia mulai menekuni seni ukir Asmat. Kemampuannya tersebut membuatnya mendapat pengakuan sebagai laki-laki Asmat. Selain itu pria asal Amerika ini juga menginisiasi pembangunan Gereja Kristus Amore. Gereja ini unik sekali. Desainnya dibuat semirip mungkin dengan je, rumah adat suku Asmat. Di dalamnya dibangun tungku-tungku yang mewakili fam-fam yang hidup di Kampung Sa dan Kampung Er, dua kampung tempat gereja berdiri. Beberapa ukiran dan benda-benda adat juga dipajang sebagai ornamen. Orang-orang biasa menyebut gereja ini sebagai gereje, gabungan dari kata gereja dan je.

Selain untuk pelaksanaan misa, gereje biasa juga dipakai oleh masyarakat untuk membicarakan urusan adat. "Kalau bisa masyarakat mengenal agama dengan mudah tanpa melupakan adat mereka," kata Pater Vins.