Jumat, 10 Januari 2014

Merayakan Kesunyian


"Silence gives answers." - Rumi

Waktu itu, almanak 2013 telah berada di ujung senjakalanya. Beberapa saat lagi 2014 akan datang. Orang-orang telah memegang trompetnya masing. Sedang yang lain menyiapkan kembang api termahalnya. Atau mungkin juga ada yang telah menyiapkan suara untuk berteriak sekeras-kerasnya di detik pertama tahun baru. Semuanya telah menjadi kebiasaan yang akan terasa ganjil bila tidak dilakukan di malam pergantian tahun.

Tapi kali ini terasa berbeda bagi saya. Bersama beberapa teman, saya menuju sebuah tempat yang sangat tenang: Danau Tanralili di salah satu sudut anak Gunung Bawakaraeng. Bukan untuk menghindari keramaian yang biasa, tapi kami, saya khususnya, mencari suasana baru di malam diantara dua tahun tersebut. Keadaan sunyi senyap mungkin bisa menjadi teman pengantar untuk melalui malam itu.

Perjalanan kali ini sangat menyenangkan bagi saya. bukan hanya karena penampakan alam yang kami lalui sangat memanjakan mata, tapi juga karena dilakukan bersama orang-orang yang sungguh menyenangkan. Ada yang memang sudah akrab karena sudah lama tinggal serumah, ada pula kenalan baru yang datang dari teman yang telah lebih dulu saya akrabi. Ini menjadi hal yang paling menyenangkan; lingkaran pertemanan saya menjadi bertambah besar.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan di Danau Tanralili. Berenang di air dingin, memancing atau menjelajah bukit-bukit yang mengelilingi danau. Daerah ini serasa milik kami saja. Tidak ada pegunjung lain di sekitar tempat kami berkemah. Sempat ada tiga atau empat warga setempat yang datang memancing. Tapi mereka memilih tempat di seberang tempat kami. Keheningan yang betul-betul menyenangkan.

Pada malam pergantian tahun sebagian besar tim memilih berbaring di dalam tenda masing-masing. Mungkin sudah tertidur lelap atau sekedar termenung memikirkan sesuatu yang entah apa. Saya dan beberapa yang lain memilih bertahan di tenda terbuka. Mengobrol tentang apa saja lalu menyeruput kopi hangat yang kenikmatannya bertambah malam itu. Sesaat sebelum pukul dua belas tengah malam, langit di sebelah gunung mulai bercahaya. Pasti itu kembang api di kota, penanda perginya 2013. Sejenak kami terfokus ke kilatan-kilatan itu.

Beberapa jam kemudian kantuk saya tak tertahan lagi. Saya meninggalkan yang lain untuk tidur di dalam hammock dan berselimutkan sleeping bag yang hangat. Selamat datang tahun baru. Selamat datang tantangan-tantangan baru. Kau atau aku yang takluk!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar