Rabu, 05 November 2014

Tujuh untuk Jokowi


Saya selalu bersikap apatis bahkan skeptikal tiap kali menjelang Pemilu. Bagaimana tidak, nuansa pesta demokrasi di negara ini sungguh tidak menyenangkan. Mulai dari proses pemilihan calon yang tidak jelas, sampai penempatan kita sebagai penentu yang hanya dijadikan objek dari dari Pemilu tersebut. Sikap feodal partai politik yang terus dipelihara, bahkan setelah lima belas tahun sesudah reformasi, melanggengkan proses-proses kotor tersebut.

Namun ada yang berbeda pada Pemilu 2014 yang baru saja berlalu. Sosok Jokowi datang membawa jawaban atas kemuakan kita terhadap kebanyakan pemimpin saat ini. Kebaruan adalah kata kunci disini. Bagaimana metode dan sikap yang diterapkannya adalah perlawanan dari apa yang terlanjur melembaga: elitis, berjarak, serba tertutup.

Jokowi adalah tokoh protagonis di dunia politik beberapa tahun ini hingga Pemilu 2014 yang lalu. Sejak kinerjanya sebagai Walikota Surakarta terendus, langkahnya seakan mulus menuju istana. Dengan etos satu katanya, “kerja!”, Ia memenangkan hati rakyat, yang mayoritas masih berkategori wong cilik.

20 Oktober yang lalu menjadi salah satu batu penanda dalam perjalanan sejarah Indonesia. Setelah Sukarno, kita kembali memiliki Presiden yang “diangkat” dan “diantar” oleh rakyat. Harapan juga optimisme tentu kita titipkan. Dan semoga amanah tersebut dijawab dengan baik oleh Bapak Presiden Jokowi.

Sebagai pengantar Jokowi dalam mengarungi lima tahun pertamanya sebagai Presiden, saya ingin membuat daftar lagu khusus untuknya. Daftar ini berisi tujuh lagu dari musisi yang sangat bersemangat dan tentu saja saya sukai. Tak ada lagu metal, musik kesukaan Jokowi, tapi ketujuh lagu ini tentu sangat bisa menumbuhkan harapan dan optimisme Jokowi juga kita semua. Ini dia, Tujuh untuk Jokowi.

Juara Dunia – Sir Dandy

Lagu ini sebenarnya dibuat Sir Dandy khusus untuk petinju kebanggaan Indonesia, Chris John. Tapi saat mendengarkannya kala kontestasi pilpres yang lalu saya jadi teringat sosok Jokowi. “Berbadan kecil seperti Maradona//Menari lincah seperti balerina.” Sangat Jokowi bukan lirik ini? ceking namun lincah kesana kemari.

Jadi, untuk Indonesia yang lebih baik, ayo, Sikat, Jok!

Nyala – Pure Saturday

“Percayalah terang akan datang di saat yang tidak terduga.” Lirik pembuka lagu ini langsung membawa sebuah optimisme yang manis. Siapa sangka harapan bernama Jokowi itu datang begitu cepat. Hanya dalam waktu tiga tahun, sejak kinerjanya mulai terpantau, Ia sekarang jadi pemimpin kita.

Semoga kinerja Jokowi kedepan akan mengagumkan seperti vokal Iyo di lagu ini: tinggi tapi tetap lembut, tanpa harus berteriak-teriak.

Langkah Baru – Bangkutaman

Jokowi adalah sebuah penanda bahwa kita semua akan mengambil langkah baru dalam membangun Indonesia. Lupakan cara-cara elitis yang diterapkan Presiden terdahulu. Jokowi datang dengan janji akan lebih dekat kepada rakyat. Saya rasa tak sulit bagi Jokowi merealisasikan itu. Dan lagu folk rock dinamis dari Bangkutaman ini siap menemani Bapak Presiden memulai hari untuk kerja kerja kerja. Hehehe.

Berjalan Lebih Jauh – Banda Neira

Lagu ini dapat mewakili ajakan Jokowi kepada masyarakat untuk tidak tinggal diam. Setiap kita harus mengambil peran, sekecil apapun itu, dalam proses pembangunan. “Bangun//Sebab pagi terlalu berharga ‘tuk kita lewati dengan tertidur//Bangun//Sebab hari terlalu berharga ‘tuk kita lalui dengan bersungut-sungut.”

Lagi-lagi harapannya kita bisa “berjalan lebih jauh//menyelam lebih dalam//jelajah semua warna//bersama.” Ya, Bersama. Bukan sekelompok orang saja tapi semua elemen masyarakat, pemilik sah negara ini.

Rayakan Pemenang – Morfem

“Lagu ini Jokowi sekali.” Saya mengamini perkataan seorang kawan saat pertama mendengar lagu ini. Kita patut mencurigai bahwa Morfem menciptakan lagu ini khusus untuk kemenangan Jokowi pada Pemilu lalu. Lagu ini sebenarnya bertema “from zero to hero” yang sangat umum. Tapi Jimi Multhazam, seperti biasa, bisa menyusun lirik yang sanga memesona. Dengan balutan fuzz rock membuatnya klop menjadi anthem bagi kemenangan Jokowi, Kemenangan rakyat, kemenangan kita semua.

Menjadi Indonesia – Efek Rumah Kaca

Jokowi sudah sempat mendengarkan lagu ini belum ya? Kalau ia cuma sibuk mendengarkan lagu-lagu metal, saya sarankan padanya untuk rehat sejenak kemudian mendengarkan lagu ini. Menjadi Indonesia adalah lagu nasionalisme yang sangat mengena dengan keadaan negara kita saat ini. Tidak ada penjelasan historis-filosofis ala Parakitri Simbolon atau kata indah selangit khas Goenawan Mohamad. Hanya ajakan sederhana “lekas bangun dari tidur berkepanjangan” kemudian “menjelma dan menjadi Indonesia”. Hanya seperti itu. Sederhana dan, ya itu tadi, sangat mengena.

Tolong, seperti itu lah, Pak. Kami tahu kok, anda sudah tahu caranya.

Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – Iwan Fals

Yang mengagumkan dari Iwan Fals (sebelum Ia menjadi duta produk kopi tentunya) adalah Ia memilih jalan kritik untuk mencintai negaranya. Tak terhitung lagu berlirik pedas yang Bang Iwan ciptakan untuk menegur rezim yang tidak berpihak pada rakyat. Namun pada lagu Bangunlah Putra-Putra Pertiwi Iwan memilih jalan lain. Jelas Ia menghembuskan semangat positif di dalam liriknya.

“Terbanglah garudaku//singkirkan kutu-kutu di sayapmu//berkibarlah benderaku//singkirkan benalu di tiangmu//jangan ragu dan jangan malu//tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu.”

Saat menciptakan lagu ini mungkin Iwan Fals hanya berseru pada rakyat, tidak pada pemerintah yang selama ini selalu menjadi oposisinya. Tapi kali ini Iwan, juga tentu saja kita semua, dapat menyerukannya juga pada Jokowi, Presiden yang saat ini menjadi tumpuan harapan kita dalam bernegara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar