Saya selalu bersikap apatis bahkan skeptikal tiap kali
menjelang Pemilu. Bagaimana tidak, nuansa pesta demokrasi di negara ini sungguh
tidak menyenangkan. Mulai dari proses pemilihan calon yang tidak jelas, sampai
penempatan kita sebagai penentu yang hanya dijadikan objek dari dari Pemilu
tersebut. Sikap feodal partai politik yang terus dipelihara, bahkan setelah
lima belas tahun sesudah reformasi, melanggengkan proses-proses kotor tersebut.
Namun ada yang berbeda pada Pemilu 2014 yang baru saja
berlalu. Sosok Jokowi datang membawa jawaban atas kemuakan kita terhadap
kebanyakan pemimpin saat ini. Kebaruan adalah kata kunci disini. Bagaimana
metode dan sikap yang diterapkannya adalah perlawanan dari apa yang terlanjur
melembaga: elitis, berjarak, serba tertutup.
Jokowi adalah tokoh protagonis di dunia politik beberapa
tahun ini hingga Pemilu 2014 yang lalu. Sejak kinerjanya sebagai Walikota
Surakarta terendus, langkahnya seakan mulus menuju istana. Dengan etos satu
katanya, “kerja!”, Ia memenangkan hati rakyat, yang mayoritas masih berkategori
wong cilik.
20 Oktober yang lalu menjadi salah satu batu penanda dalam
perjalanan sejarah Indonesia. Setelah Sukarno, kita kembali memiliki Presiden
yang “diangkat” dan “diantar” oleh rakyat. Harapan juga optimisme tentu kita
titipkan. Dan semoga amanah tersebut dijawab dengan baik oleh Bapak Presiden
Jokowi.
Sebagai pengantar Jokowi dalam mengarungi lima tahun
pertamanya sebagai Presiden, saya ingin membuat daftar lagu khusus untuknya.
Daftar ini berisi tujuh lagu dari musisi yang sangat bersemangat dan tentu saja
saya sukai. Tak ada lagu metal, musik kesukaan Jokowi, tapi ketujuh lagu ini tentu
sangat bisa menumbuhkan harapan dan optimisme Jokowi juga kita semua. Ini dia,
Tujuh untuk Jokowi.
Juara Dunia – Sir
Dandy
Lagu ini sebenarnya dibuat Sir Dandy khusus untuk petinju
kebanggaan Indonesia, Chris John. Tapi saat mendengarkannya kala kontestasi
pilpres yang lalu saya jadi teringat sosok Jokowi. “Berbadan kecil seperti
Maradona//Menari lincah seperti balerina.” Sangat Jokowi bukan lirik ini?
ceking namun lincah kesana kemari.
Jadi, untuk Indonesia yang lebih baik, ayo, Sikat, Jok!
Nyala – Pure Saturday
“Percayalah terang akan datang di saat yang tidak terduga.”
Lirik pembuka lagu ini langsung membawa sebuah optimisme yang manis. Siapa
sangka harapan bernama Jokowi itu datang begitu cepat. Hanya dalam waktu tiga
tahun, sejak kinerjanya mulai terpantau, Ia sekarang jadi pemimpin kita.
Semoga kinerja Jokowi kedepan akan mengagumkan seperti vokal
Iyo di lagu ini: tinggi tapi tetap lembut, tanpa harus berteriak-teriak.
Langkah Baru –
Bangkutaman
Jokowi adalah sebuah penanda bahwa kita semua akan mengambil
langkah baru dalam membangun Indonesia. Lupakan cara-cara elitis yang
diterapkan Presiden terdahulu. Jokowi datang dengan janji akan lebih dekat
kepada rakyat. Saya rasa tak sulit bagi Jokowi merealisasikan itu. Dan lagu
folk rock dinamis dari Bangkutaman ini siap menemani Bapak Presiden memulai
hari untuk kerja kerja kerja. Hehehe.
Berjalan Lebih Jauh –
Banda Neira
Lagu ini dapat mewakili ajakan Jokowi kepada masyarakat
untuk tidak tinggal diam. Setiap kita harus mengambil peran, sekecil apapun
itu, dalam proses pembangunan. “Bangun//Sebab pagi terlalu berharga ‘tuk kita
lewati dengan tertidur//Bangun//Sebab hari terlalu berharga ‘tuk kita lalui
dengan bersungut-sungut.”
Lagi-lagi harapannya kita bisa “berjalan lebih
jauh//menyelam lebih dalam//jelajah semua warna//bersama.” Ya, Bersama. Bukan
sekelompok orang saja tapi semua elemen masyarakat, pemilik sah negara ini.
Rayakan Pemenang –
Morfem
“Lagu ini Jokowi sekali.” Saya mengamini perkataan seorang
kawan saat pertama mendengar lagu ini. Kita patut mencurigai bahwa Morfem
menciptakan lagu ini khusus untuk kemenangan Jokowi pada Pemilu lalu. Lagu ini
sebenarnya bertema “from zero to hero” yang sangat umum. Tapi Jimi Multhazam,
seperti biasa, bisa menyusun lirik yang sanga memesona. Dengan balutan fuzz
rock membuatnya klop menjadi anthem bagi kemenangan Jokowi, Kemenangan rakyat,
kemenangan kita semua.
Menjadi Indonesia –
Efek Rumah Kaca
Jokowi sudah sempat mendengarkan lagu ini belum ya? Kalau ia
cuma sibuk mendengarkan lagu-lagu metal, saya sarankan padanya untuk rehat
sejenak kemudian mendengarkan lagu ini. Menjadi Indonesia adalah lagu nasionalisme
yang sangat mengena dengan keadaan negara kita saat ini. Tidak ada penjelasan
historis-filosofis ala Parakitri Simbolon atau kata indah selangit khas
Goenawan Mohamad. Hanya ajakan sederhana “lekas bangun dari tidur
berkepanjangan” kemudian “menjelma dan menjadi Indonesia”. Hanya seperti itu.
Sederhana dan, ya itu tadi, sangat mengena.
Tolong, seperti itu lah, Pak. Kami tahu kok, anda sudah tahu
caranya.
Bangunlah Putra-Putri
Pertiwi – Iwan Fals
Yang mengagumkan dari Iwan Fals (sebelum Ia menjadi duta produk
kopi tentunya) adalah Ia memilih jalan kritik untuk mencintai negaranya. Tak
terhitung lagu berlirik pedas yang Bang Iwan ciptakan untuk menegur rezim yang
tidak berpihak pada rakyat. Namun pada lagu Bangunlah Putra-Putra Pertiwi Iwan
memilih jalan lain. Jelas Ia menghembuskan semangat positif di dalam liriknya.
“Terbanglah garudaku//singkirkan kutu-kutu di
sayapmu//berkibarlah benderaku//singkirkan benalu di tiangmu//jangan ragu dan
jangan malu//tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu.”
Saat menciptakan lagu ini mungkin Iwan Fals hanya berseru
pada rakyat, tidak pada pemerintah yang selama ini selalu menjadi oposisinya.
Tapi kali ini Iwan, juga tentu saja kita semua, dapat menyerukannya juga pada
Jokowi, Presiden yang saat ini menjadi tumpuan harapan kita dalam bernegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar