Panggung utama Road To Soundrenaline di Makassar |
Yak, walaupun hanya sebuah rangkaian 'road to', akhirnya saya berhasil menyaksikan salah satu konser impian saya: Soundrenaline. Saya sudah memimpikannya sejak SMA, sekitar tahun 2005 lalu. Saya kira, semua pecinta dan penikmat musik bagus di Indonesia juga berhasrat untuk hadir pada pagelaran musik populer terbesar yang telah dilaksanakan sejak tahun 2002 ini.
Soundrenaline tahun ini mengusung tema Rhythm Revival. Sebelum big bang puncak dilaksanakan di Jakarta November nanti, lebih dulu diadakan rangkaian 'road to' ke tiga kota: Palembang, Surabaya dan Makassar. Untuk Makassar, panitia menghadirkan enam unit rock untuk memuaskan rasa penasaran jamaah musik keras kota Makassar. Mereka adalah Koil, Deadsquad, Seringai, Netral, Andra and The Backbone dan Slank.
Koil yang menjadi band pembuka sempat kecewa karena manusia di arena konser belum seberapa. "Sabar saja. ada kalanya kita menjadi band pembuka dan ada kalanya kita menjadi band pembuka untuk selamanya." dengan nada sedikit bercanda, Otong sang vokalis melontarkan kalimat pembukanya, setelah membawakan sebuah lagu. Kepuasan dari penonton juga kurang maksimal karena suara Otong "agak serak-serak drama". Penampilan mereka ditutup setelah Otong sukses menghacurkan gitarnya di penghujung lagu Kenyataan Dalam Dunia Fantasi.
Setelah Koil, konser break sholat maghrib-isya.
Soundrenaline "baru benar-benar dimulai" setelah rehat sholat. Venue langsung terisi padat ketika Deadsquad terlihat di panggung. Moshing sudah terjadi saat "Pasukan Mati" diteriakkan. Saya pun mulai terpancing. Hasrat hati ingin bergabung di moshpit, apa daya tenaga tak sampai. Siang sebelum menuju ke tempat acara, energi sudah terporsir untuk bermain futsal bersama teman-teman. Deadsquad menutup penampilan mereka dengan "Manufaktur Replika Baptis".
Setelah itu, giliran Seringai yang menggempur Makassar. Band ini adalah alasan utama saya menghadiri Road To Soundrenaline Makassar. Setelah batal menonton mereka di Malang bulan Juni lalu, kali ini rasa rindu saya terobati. "Dilarang di Bandung" menjadi pembuka. Moshpit semakin memanas. Saya semakin menyesal karena kurang bertenaga untuk bergabung. Hanya singing-along dan jejingkrakan kecil yang bisa dilakukan. Lagu-lagu kesayangan pun sukses dibawakan. "Berhenti di 15", "Mengadili Persepsi", "Citra Natural" dan juga hits dari album Taring, "Tragedi. Tenaga benar-benar saya habiskan dibagian Seringai ini.
Setelah itu saya sudah kurang bersemangat. Walau venue semakin ramai, namun penampil berikutnya sudah tidak terlalu menarik perhatian saya. Netral, Andra and The Backbone lalu Slank berlalu begitu saja. Saya dan teman-teman sempat dipersilahkan masuk ke snake pit pada sesi Andra and The Backbone. Saya berdiri tepat dihadapan Andra sang gitaris. Lumayan lah buat ambil gambar :)
Road To Soundrenaline di Makassar ditutup oleh penampilan band yang paling banyak ditunggu, Slank. Tak kurang dari dua puluh lagu dibawakan untuk memuaskan hati para Slanker yang datang dari berbagai daerah pada event tersebut. Saya sendiri sudah kurang memperhatikan. Saya sudah berada di booth makanan untuk menunggu teman-teman yang lain. Mereka mendadak jadi Slanker malam itu dengan ikut berbasah-basahan ria.
Selesai sudah. Saya dan Asdi beranjak pulang dengan vespa. Walau helm sempat dicuri dan dalam perjalanan tali gas sang vespa terputus, hati kami tetap bahagia karena konser impian sejak SMA akhirnya terwujud.
Soundrenaline "baru benar-benar dimulai" setelah rehat sholat. Venue langsung terisi padat ketika Deadsquad terlihat di panggung. Moshing sudah terjadi saat "Pasukan Mati" diteriakkan. Saya pun mulai terpancing. Hasrat hati ingin bergabung di moshpit, apa daya tenaga tak sampai. Siang sebelum menuju ke tempat acara, energi sudah terporsir untuk bermain futsal bersama teman-teman. Deadsquad menutup penampilan mereka dengan "Manufaktur Replika Baptis".
Setelah itu, giliran Seringai yang menggempur Makassar. Band ini adalah alasan utama saya menghadiri Road To Soundrenaline Makassar. Setelah batal menonton mereka di Malang bulan Juni lalu, kali ini rasa rindu saya terobati. "Dilarang di Bandung" menjadi pembuka. Moshpit semakin memanas. Saya semakin menyesal karena kurang bertenaga untuk bergabung. Hanya singing-along dan jejingkrakan kecil yang bisa dilakukan. Lagu-lagu kesayangan pun sukses dibawakan. "Berhenti di 15", "Mengadili Persepsi", "Citra Natural" dan juga hits dari album Taring, "Tragedi. Tenaga benar-benar saya habiskan dibagian Seringai ini.
Setelah itu saya sudah kurang bersemangat. Walau venue semakin ramai, namun penampil berikutnya sudah tidak terlalu menarik perhatian saya. Netral, Andra and The Backbone lalu Slank berlalu begitu saja. Saya dan teman-teman sempat dipersilahkan masuk ke snake pit pada sesi Andra and The Backbone. Saya berdiri tepat dihadapan Andra sang gitaris. Lumayan lah buat ambil gambar :)
Road To Soundrenaline di Makassar ditutup oleh penampilan band yang paling banyak ditunggu, Slank. Tak kurang dari dua puluh lagu dibawakan untuk memuaskan hati para Slanker yang datang dari berbagai daerah pada event tersebut. Saya sendiri sudah kurang memperhatikan. Saya sudah berada di booth makanan untuk menunggu teman-teman yang lain. Mereka mendadak jadi Slanker malam itu dengan ikut berbasah-basahan ria.
Selesai sudah. Saya dan Asdi beranjak pulang dengan vespa. Walau helm sempat dicuri dan dalam perjalanan tali gas sang vespa terputus, hati kami tetap bahagia karena konser impian sejak SMA akhirnya terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar