Salah satu sudut Pulau Tanakeke |
Apa kabar Tanakeke?
Saya terakhir kali kesana sekitar dua bulan lalu. Bersama Dede,
kami menggantikan tugas Kak Winda untuk melakukan pendampingan terhadap lima
kelompok usaha masyarakat pesisir disana. Tugas terakhir kami adalah memonitoring
perkembangan usaha dan mendampingi kelompok untuk menyusun kalender musim juga
penyusunan proposal.
Menurut kalender musim yang telah disusun di lima lokasi
tersebut, Desember adalah waktu yang sangat baik untuk menjalankan usaha utama,
yaitu bertani rumput laut. Saya membayangkan banyak petani yang sedang
tersenyum senang melihat agara’ (sebutan
warga lokal Pulau Tanakeke untuk salah satu jenis rumput laut) mereka yang
tumbuh sehat. Akhir bulan ini sampai pertengahan Januari adalah waktu panen
terbaik.
Kebahagian lain tentu hadir seiring dengan datangnya musim
hujan. Persediaan air tawar masyarakat Pulau Tanakeke tentu akan melimpah. Mereka
tak akan bersusah payah lagi mengangkut air tawar dari pulau seberang hanya
untuk sekedar memasak dan mandi.
Jika tidak hujan, sangat sulit mendapatkan air tawar di
Pulau Tanakeke. Pulau ini berdataran sangat rendah dan merupakan habitat utama
tanaman Mangrove di selatan Pulau Sulawesi. Mata air yang menghasilkan air
tawar sangat terbatas dan hanya terdapat di dusun tertentu saja. Bagi daerah
yang terletak jauh dari sumber mata air, tidak ada jalan lain. Mereka harus
rela membeli air tawar seharga 2500 Rupiah per jeregennya. Kita harus menghemat
air tawar di pulai ini.
Sekali lagi saya membayangkan, tangki berukuran besar yang
ada di setiap rumah warga pasti sedang terisi penuh akan air tawar segar yang
baru saja turun dari langit.
Tapi kabar kurang baiknya adalah ombak di laut antara
Takalar dan Pulau Tanakeke kemungkinan sedang sangat besar. Hampir semua kebutuhan
pokok masyarakat disana didapatkan dari pasar di Takalar. Saya tak berani
membayangkan jika laut sedang begejolak. Semoga ombak masih bisa dilalui oleh
perahu penghubung Pulau Tanakeke dan Takalar.
Apa kabar Tanakeke? Semoga baji-baji ji. Pada salama’ ki’, Daeng Sua, Daeng Sugi dan semua
kawan-kawan disana.
nice (Y)
BalasHapusThanks you :)
Hapus