Rabu, 25 Desember 2013

Tanakeke

Salah satu sudut Pulau Tanakeke


Apa kabar Tanakeke?

Saya terakhir kali kesana sekitar dua bulan lalu. Bersama Dede, kami menggantikan tugas Kak Winda untuk melakukan pendampingan terhadap lima kelompok usaha masyarakat pesisir disana. Tugas terakhir kami adalah memonitoring perkembangan usaha dan mendampingi kelompok untuk menyusun kalender musim juga penyusunan proposal.

Menurut kalender musim yang telah disusun di lima lokasi tersebut, Desember adalah waktu yang sangat baik untuk menjalankan usaha utama, yaitu bertani rumput laut. Saya membayangkan banyak petani yang sedang tersenyum senang melihat agara’ (sebutan warga lokal Pulau Tanakeke untuk salah satu jenis rumput laut) mereka yang tumbuh sehat. Akhir bulan ini sampai pertengahan Januari adalah waktu panen terbaik.

Kebahagian lain tentu hadir seiring dengan datangnya musim hujan. Persediaan air tawar masyarakat Pulau Tanakeke tentu akan melimpah. Mereka tak akan bersusah payah lagi mengangkut air tawar dari pulau seberang hanya untuk sekedar memasak dan mandi.

Jika tidak hujan, sangat sulit mendapatkan air tawar di Pulau Tanakeke. Pulau ini berdataran sangat rendah dan merupakan habitat utama tanaman Mangrove di selatan Pulau Sulawesi. Mata air yang menghasilkan air tawar sangat terbatas dan hanya terdapat di dusun tertentu saja. Bagi daerah yang terletak jauh dari sumber mata air, tidak ada jalan lain. Mereka harus rela membeli air tawar seharga 2500 Rupiah per jeregennya. Kita harus menghemat air tawar di pulai ini.

Sekali lagi saya membayangkan, tangki berukuran besar yang ada di setiap rumah warga pasti sedang terisi penuh akan air tawar segar yang baru saja turun dari langit.

Tapi kabar kurang baiknya adalah ombak di laut antara Takalar dan Pulau Tanakeke kemungkinan sedang sangat besar. Hampir semua kebutuhan pokok masyarakat disana didapatkan dari pasar di Takalar. Saya tak berani membayangkan jika laut sedang begejolak. Semoga ombak masih bisa dilalui oleh perahu penghubung Pulau Tanakeke dan Takalar.

Apa kabar Tanakeke? Semoga baji-baji ji. Pada salama’ ki’, Daeng Sua, Daeng Sugi dan semua kawan-kawan disana.

2 komentar: