Di Pulau Tanakeke, mungkin juga pada masyarakat pesisir pada umumnya, hampir tidak ada perubahan rutinitas yang berarti pada bulan Ramadhan. Aktifitas masih dimulai sejak setelah salat subuh hingga matahari terbenam. Kegiatan di laut pada siang hari juga masih dilakukan. Tenaga dan semangat bekerja mereka seperti tidak berkurang sama sekali di kala puasa ini.
Pencari kepiting dan udang di sela-sela pohon mangrove dengan menggunakan lepa-lepa (kapal kecil tanpa mesin, hanya menggunakan layar terpal). Teknik yang digunakan adalah dengan cara tado' (menjerat dengan tali tasi).
Pencari ikan ini sedang memukul-mukul air laut untuk menggiring ikan menuju jala yang telah mereka pasang terlebih dahulu. Ikan ketakutan, berenang menuju jala, hap! Ikan terjerat dan siap dibawa pulang.
Setelah diikat, rumput laut siap dibawa ke lahan penanaman. Lahan rumput laut biasanya terletak di antara laut dangkal dan laut dalam. Yang harus dipastikan adalah rumput laut tetap terendam saat air laut sedang surut.
Anak-anak ini tetap bermain di tepi lahan mangrove. Biasanya sambil bermain mereka membawa alat tangkap sederhana. Jika melihat ikan, udang atau kepiting, mereka dengan cekatan menangkapnya. Kan lumayan, bermain sambil menambah persedian makan malam. Hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar