Penampakan Pulau Sebatik. Atas: Malaysia, bawah: Indonesia |
Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Pulau Sebatik. Pertama kali tahu program ini sekitar setahun yang
lalu. Saya langsung tertarik untuk mengikuti program ini saat itu juga. Tetapi
berita selanjutnya mengatakan bahwa program ini hanya dikhususkan untuk
mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP). Semangat langsung ciut
waktu itu. Lalu kabar program ini tenggelam sebelum muncul kembali sebulan
sebelum dilaksanakannya KKN reguler angkatan ke-82 tahun ini. Kali ini kabarnya
kembali menggembirakan bagi saya. Kepala UPT (Unit Pelayanan Teknis) KKN Unhas,
Pak Hasrullah mengatakan program KKN Pulau Sebatik ini dapat diikuti oleh semua
mahasiswa dari semua fakultas yang ada di Unhas. “Surat pemberitahuan akan
segera dikirim ke setiap fakultas”, kata Pak Hasrullah waktu itu.
Saking
tertariknya, hampir setiap pekan saya mengecek secara langsung kabar KKN ini di
kantor UPT KKN Unhas. Tidak hanya itu, saya juga berhasil memengaruhi beberapa
teman untuk turut serta. Kalau ada teman kan tambah seru tuh.
Namun kepastian
pelaksanaan program ini tak kunjung mendapatkan titik terang. Beberapa pegawai
UPT yang saya tanyakan hampir setiap pekan juga tidak berani memberikan jadwal
pasti, kapan KKN ini akan dilaksanakan. Bahkan hingga pendaftaran KKN Reguler
mulai dibuka, tak kunjung ada surat pemberitahuan tentang program ini yang
dikirim ke fakultas saya. “Ya sudahlah, mungkin belum nasib saya untuk ber-KKN
di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia itu”, gumam saya.
Lalu kabar
mengejutkan itu datang disaat injury time.
Akhirnya program ini menemui titik kepastian pada masa pembekalan akhir KKN
Reguler, seminggu sebelum penempatan di lima kabupaten. “Yang berminat
mengikuti KKN di Pulau Sebatik, silahkan mendaftarkan namanya di kantor UPT”,
kata Pak Djumran, salah satu pegawai UPT KKN Unhas ditengah berlangsungnya
pembekalan KKN Reguler. Tanpa pikir panjang, saya langsung meninggalkan ruangan
pembekalan KKN Reguler dan bergegas menuju kantor UPT KKN Unhas. Dengan gerak cepat
saya langsung membubuhkan nama saya di lembaran daftar calon peserta KKN Pulau
Sebatik. Saya pendaftar nomor empat waktu itu. Nama yang telah terdaftar tadi
bukan berarti otomatis akan diberangkatkan. Saya dan beberapa calon peserta
lainnya harus mengikuti tahap seleksi karena hingga hari terakhir masa
pendaftaran, ada 65 mahasiswa yang berminat mengikuti KKN ini. Sedangkan kuota
yang tersedia hanya untuk 15 orang.
Diadakanlah
seleksi dalam bentuk wawancara yang dilaksanakan oleh empat orang yang akan
menjadi pendamping kami selama di Pulau Sebatik nanti. Tes wawancara ini
dilaksanakan selama dua hari untuk mewawancarai 65 peminat. Saya mendapat
jadwal wawancara di hari pertama. Beberapa pertanyaan yang berkenaan dengan
alasan dan apa yang ingin kami lakukan disana nantinya ditanyakan. Saya pun
dengan tenang menjawab bahwa ada beberapa alasan mengapa saya ingin ber-KKN di
Pulau Sebatik. Saya memiliki kenangan tersendiri dengan pulau ini. Sewaktu kecil,
saya pernah kesana untuk berkunjung ke rumah seorang keluarga. Saya juga pernah
menulis sebuah karya tulis tentang beberapa permasalahan yang dihadapi Pulau
Sebatik sebagai salah satu pulau terluar Indonesia. Dan hasil akhir yang saya
inginkan dari kunjungan kesana adalah, semoga saya bisa mendapatkan sebuah permasalahan
yang dapat dijadikan sebagai bahan tugas akhir atau skripsi nantinya. Hanya sekitar
setengah jam sesi wawancara berlangsung. Panitia seleksi berjanji untuk
mengeluarkan hasil tes wawancara secepatnya.
Dua hari
kemudian hasil tes sudah diumumkan. Saya berada di fakultas waktu seorang teman
mengabarkan bahwa nama saya tercantum sebagai salah satu dari lima belas
peserta KKN Pulau Sebatik yang baru saja dikeluarkan. Tentu saja saya senang. Tapi
saya belum yakin betul waktu itu. Langsung saja saya bergegas menuju kantor UPT
KKN Unhas untuk melihat sendiri pengumuman tersebut. Dan benar saja, saya
terpilih. Alhamdulillah, terimakasih kepada semua yang telah mendukung dan
mendoakan.
Selasa, 26 Juni
ini kami akan berangkat menuju Pulau Sebatik. Kabar menyenangkan selanjutnya
adalah kami akan menggunakan moda kapal laut untuk menuju kesana. Sudah dua
tahun saya tidak naik kapal laut. Perjalanan dengan kapal laut selalu
memberikan kesan tersendiri. Selalu saja ada cerita yang bisa dibagi disetiap
perjalanan dengan moda ini.
Doakan saja
perjalanan kami lancar. Dan saya berjanji untuk membagi cerita selama sebulan di
Pulau Sebatik untuk semua disini. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar