Jumat, 22 Juni 2012

KKN Pulau Sebatik

Penampakan Pulau Sebatik. Atas: Malaysia, bawah: Indonesia

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pulau Sebatik. Pertama kali tahu program ini sekitar setahun yang lalu. Saya langsung tertarik untuk mengikuti program ini saat itu juga. Tetapi berita selanjutnya mengatakan bahwa program ini hanya dikhususkan untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP). Semangat langsung ciut waktu itu. Lalu kabar program ini tenggelam sebelum muncul kembali sebulan sebelum dilaksanakannya KKN reguler angkatan ke-82 tahun ini. Kali ini kabarnya kembali menggembirakan bagi saya. Kepala UPT (Unit Pelayanan Teknis) KKN Unhas, Pak Hasrullah mengatakan program KKN Pulau Sebatik ini dapat diikuti oleh semua mahasiswa dari semua fakultas yang ada di Unhas. “Surat pemberitahuan akan segera dikirim ke setiap fakultas”, kata Pak Hasrullah waktu itu.

Saking tertariknya, hampir setiap pekan saya mengecek secara langsung kabar KKN ini di kantor UPT KKN Unhas. Tidak hanya itu, saya juga berhasil memengaruhi beberapa teman untuk turut serta. Kalau ada teman kan tambah seru tuh.

Namun kepastian pelaksanaan program ini tak kunjung mendapatkan titik terang. Beberapa pegawai UPT yang saya tanyakan hampir setiap pekan juga tidak berani memberikan jadwal pasti, kapan KKN ini akan dilaksanakan. Bahkan hingga pendaftaran KKN Reguler mulai dibuka, tak kunjung ada surat pemberitahuan tentang program ini yang dikirim ke fakultas saya. “Ya sudahlah, mungkin belum nasib saya untuk ber-KKN di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia itu”, gumam saya.

Lalu kabar mengejutkan itu datang disaat injury time. Akhirnya program ini menemui titik kepastian pada masa pembekalan akhir KKN Reguler, seminggu sebelum penempatan di lima kabupaten. “Yang berminat mengikuti KKN di Pulau Sebatik, silahkan mendaftarkan namanya di kantor UPT”, kata Pak Djumran, salah satu pegawai UPT KKN Unhas ditengah berlangsungnya pembekalan KKN Reguler. Tanpa pikir panjang, saya langsung meninggalkan ruangan pembekalan KKN Reguler dan bergegas menuju kantor UPT KKN Unhas. Dengan gerak cepat saya langsung membubuhkan nama saya di lembaran daftar calon peserta KKN Pulau Sebatik. Saya pendaftar nomor empat waktu itu. Nama yang telah terdaftar tadi bukan berarti otomatis akan diberangkatkan. Saya dan beberapa calon peserta lainnya harus mengikuti tahap seleksi karena hingga hari terakhir masa pendaftaran, ada 65 mahasiswa yang berminat mengikuti KKN ini. Sedangkan kuota yang tersedia hanya untuk 15 orang.

Diadakanlah seleksi dalam bentuk wawancara yang dilaksanakan oleh empat orang yang akan menjadi pendamping kami selama di Pulau Sebatik nanti. Tes wawancara ini dilaksanakan selama dua hari untuk mewawancarai 65 peminat. Saya mendapat jadwal wawancara di hari pertama. Beberapa pertanyaan yang berkenaan dengan alasan dan apa yang ingin kami lakukan disana nantinya ditanyakan. Saya pun dengan tenang menjawab bahwa ada beberapa alasan mengapa saya ingin ber-KKN di Pulau Sebatik. Saya memiliki kenangan tersendiri dengan pulau ini. Sewaktu kecil, saya pernah kesana untuk berkunjung ke rumah seorang keluarga. Saya juga pernah menulis sebuah karya tulis tentang beberapa permasalahan yang dihadapi Pulau Sebatik sebagai salah satu pulau terluar Indonesia. Dan hasil akhir yang saya inginkan dari kunjungan kesana adalah, semoga saya bisa mendapatkan sebuah permasalahan yang dapat dijadikan sebagai bahan tugas akhir atau skripsi nantinya. Hanya sekitar setengah jam sesi wawancara berlangsung. Panitia seleksi berjanji untuk mengeluarkan hasil tes wawancara secepatnya.

Dua hari kemudian hasil tes sudah diumumkan. Saya berada di fakultas waktu seorang teman mengabarkan bahwa nama saya tercantum sebagai salah satu dari lima belas peserta KKN Pulau Sebatik yang baru saja dikeluarkan. Tentu saja saya senang. Tapi saya belum yakin betul waktu itu. Langsung saja saya bergegas menuju kantor UPT KKN Unhas untuk melihat sendiri pengumuman tersebut. Dan benar saja, saya terpilih. Alhamdulillah, terimakasih kepada semua yang telah mendukung dan mendoakan.

Selasa, 26 Juni ini kami akan berangkat menuju Pulau Sebatik. Kabar menyenangkan selanjutnya adalah kami akan menggunakan moda kapal laut untuk menuju kesana. Sudah dua tahun saya tidak naik kapal laut. Perjalanan dengan kapal laut selalu memberikan kesan tersendiri. Selalu saja ada cerita yang bisa dibagi disetiap perjalanan dengan moda ini.

Doakan saja perjalanan kami lancar. Dan saya berjanji untuk membagi cerita selama sebulan di Pulau Sebatik untuk semua disini. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar