Tarakan, 1 Agustus
2012
Yak, akhirnya saya menginjak rumah di Tarakan lagi, setelah
dua tahun tak pulang.
Sebelum benar-benar sampai di rumah saya menyempatkan diri
singgah di Gramedia terlebih dulu. Sekalian menemani Atri membeli buku untuk
teman perjalanan yang masih dua hari lagi sebelum sampai di Makassar. saya
sendiri membeli dua buku siang itu. Pertama, Celoteh Soleh, buku yang berisi
kumpulan tulisan yang diambil dari blog pribadi pengarangnya, Soleh Solihun. Kedua,
Catatan Pinggir 8. Juga kumpulan tulisan, milik Goenawan Mohamad (GM). Tapi ini
diambil dari Majalah Tempo yang terbit antara Juli 2005-Juli 2007. Kedua buku
inilah yang akan menemani saya selama di Tarakan. Juga sebagai pengganti rasa
tidak enak karena belum tergugah untuk membaca Al-Qur’an sepanjang bulan
Ramadhan ini.
Selain sama-sama diambil dari kumpulan tulisan yang sudah
pernah dipublikasikan sebelumnya, persamaan kedua buku ini adalah pengarang
keduanya merupakan penulis favorit saya. Walau karakteristik tulisan diantara
Soleh dan GM jelas berbeda.
Tulisan Soleh, sejauh yang saya baca di blog pribadinya atau
di Majalah Rolling Stone, bersifat santai. Kekuatan tulisannya terletak pada
alur cerita yang mengalir. Membaca tulisan Soleh, kita seperti sedang mendengar
seseorang yang bercerita. Penggunaan istilah tulisan, pada bidang musik
misalkan (Soleh Solihun adalah seorang Jurnalis Musik) beragam tapi masih bisa
dimengerti. Ditambah sesekali selipan lelucon segar membuat tulisan yang
dihasilkannya selalu menarik untuk dibaca.
Kalau GM lain lagi. Tulisannya selalu istimewa bagi saya. Oleh
Bambang Sugiharto yang menulis catatan pengantar pada Catatan Pinggir 7, GM
dijuluki sebagai Dukun Bahasa. Tentu karena kata dan bahasa dalam setiap
tulisan GM mempunyai kekuatan, yang “nyaris magis”, kata Bambang Sugiharto. Yak,
itulah ciri khas dari tulisan GM. Bagi yang sudah sering membaca tulisannya, pembaca
tersebut akan tahu bahwa tulisan yang sedang ia baca adalah milik GM, bahkan
sebelum ia melihat nama penulisnya. Saking gaya menulis seperti GM memang sulit
mencari padanannya.
Dan, sambil menunggu teman-teman SMA yang belum sampai di
Tarakan, Celoteh Soleh dan Catatan Pinggir 8 akan menemani saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar