Ternyata saya mulai coba-coba membuat tulisan musik sejak Agustus 2009. Hal ini saya sadari setelah membuka beberapa catatan di akun Facebook saya. Tulisan musik pertama saya waktu itu adalah tentang album Kamar Gelap milik Efek Rumah Kaca. Tulisan itu sungguh kacau. Saya sampai tertawa geli ketika membaca bagian di beberapa paragraf.
Tapi untuk mengenang tulisan musik pertama, saya akan me-repost tulisan tersebut disini. Selamat membaca. Selamat menertawai.
***
Sebenarnya album kedua dari Efek Rumah Kaca (ERK) ini udah rilis
dari akhir 2008 kemarin, tapi aku masih selalu menikmati setiap
mendengarkan lagu2 dari album ini. Aku juga masih slalu menemukan hal2
baru dan mendapatkan kenikmatan setiap kali mendengar lagu2 di album
ini.
Album kedua ini hanya berselang kurang lebih stahun dengan album perdana mereka. Di dalam album Kamar Gelap ini terdapat 12 lagu yang terdiri dari tema2 yang sangat variatif.
Dibuka oleh "Tubuhmu Membiru Tragis". Kita akan disuguhi lagu yang misterius namun menenangkan. Dengan balutan jazzy yang lembut di awalnya, suara gitar yang monoton membawa kita ke akhir lagu.
Jangan sampai anda tertidur saat mendengarkan "Tubuhmu Membiru Tragis". Karena anda pasti akan dibangunkan oleh lagu "Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa". Ya di lagu ini musik rock akan dimainkan oleh ERK yang mengaku pure pop.
Meneriaki para pemegang kekuasaan lewat "Mosi tidak percaya". Di lagu ini kita diajak untuk menumpahkan sgala kegelisahan ketidakadilan. Menuntut pembebasan kebodohon, kejujuran, perubahan serta teriakan putus asa dari kaum yang tertindas.
"Lagu Kesepian" adalah curahan hati tentang rasa rindu yang mengganggu dan tak kunjung terobati. Dengan lirik yang tidak cengeng serta sangat mewah. Tidak seperti ode pengusir rindu murahan yang sedang bertebaran di negara ini.
"Hujan Jangan Marah" adalah sebuah teriakan minta tolong akan sgala sesuatu yang terjadi di negara kita ini. Negara yang sedang terpuruk. Berharap ada semangat yang masih tersisa untuk bangkit.
Menyinggung kaum puberitas yang terperangkap di tengah era canggihnya informatika lewat lagu "Kenakalan Remaja di Era Informatika". Betapa para remaja seenaknya berbuat negatif tanpa memikirkan sebabnya. Di lagu ini juga ERK ingin menunjukkan diri mereka yang pure pop.
Menggugah semangat nasionalisme yang mulai payah lewat lagu "Menjadi Indonesia". Di lagu ini dijelaskan bahwa masih banyak cara untuk menjadikan Indonesia sebagai sebuah kebanggaan.
"Kamar Gelap" mengajak kita untuk tidak pernah melupakan sejarah hidup. Tapi menjadikan sejarah itu sebagai bagian dari komposisi hidup sekarang. Dengan musik low beat di awal dan mulai bertenaga di tengah sebelum kembali melemah di akhir.
"Jangan Bakar Buku" Menggambarkan musnahnya minat terhadap buku. Buku sebagai pembuka jendela dunia dianggap sudah habis dan hangus terbakar. Distorsi di tengah lagu ini seakan mengajak kita kembali untuk mencintai benda ilmu itu.
Harapan2 semu di kota diceritakan di lagu "Banyak Asap di Sana". Lewat lagu ini pula digambarkan nyatanya diskriminasi. Yang kaya smakin kaya, yang miskin smakin miskin lah ceritanya.
Lagu cinta yang belum pernah terungkap diceritakan di lagu "Laki-Laki Pemalu". Betapa seorang lelaki yang menyukai seorang gadis namun tak memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya. Hanya bisa terus memuja di dalam rahasia sambil berharap sang gadis mengerti hatinya.
"Balerina" menutup album ini dengan sempurna. Kehidupan manusia diibaratkan seperti seorang balerina yang riang dan gembira.
Kamar Gelap - Efek Rumah Kaca
1. Tubuhmu Membiru Tragis.
2. Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa.
3. Mosi Tidak Percaya.
4. Lagu Kesepian.
5. Hujan Jangan Marah.
6. Kenakalan Remaja di Era Informatika.
7. Menjadi Indonesia.
8. Kamar Gelap.
9. Jangan Bakar Buku.
10. Banyak Asap di Sana.
11. Laki-Laki Pemalu.
12. Balerina.
*Diambil dari catatan Facebook pribadi, disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar