Sabtu, 25 Agustus 2012

Banda Neira


Kali ini cuma mau bilang, saya lagi suka dengan Banda Neira. Banda Neira yang satu ini bukan nama pulau eksotis tempat pembuangan Hatta dan Sjahrir di jaman kolonialisme dulu. Tapi Banda Neira yang ini adalah nama sebuah duo/band yang baru saja merilis album mini mereka. Musik mereka menarik saya kira. Folk sederhana namun mengena. Vokal Ananda Badudu apalagi Rara Sekar saya kira tidak bisa dianggap remeh, walau aku mereka proyek ini hanya iseng belaka. Isian lirik juga mantap untuk sebuah album perkenalan. 'Ke Entah Berantah' adalah lagu favorit saya di album mereka ini.

Lebih Lengkapnya, baca saja profil mereka di bawah ini:
Banda Neira adalah proyek iseng Rara Sekar & Ananda Badudu. Dulu ketika tinggal di Jakarta Rara Sekar adalah aktivis Hak Azasi Manusia di LSM Kontras. Kini ia hijrah ke Bali dan jadi pegiat sosial di organisasi non profit Kopernik. Kerjaanya, membagikan teknologi tepat guna untuk memberdayakan masyarakat di berbagai tempat. Sementara Ananda Badudu, dulu, kini, dan nanti adalah wartawan harian di Tempo. Kerjaanya, setiap hari keliling Jakarta mencari berita.

Siapapun tahu hidup di Jakarta akan terasa penat jika tak diselingi kegiatan-kegiatan menghibur diri. Oleh karena itu keduanya sepakat membentuk band. Formatnya sederhana saja, dua orang dan satu gitar. Kadang ada xylophone mainan nyempil. Atau impersonisasi terompet berhubung tak punya alat sesungguhnya. Meski formatnya dua orang, mereka menolak disebut duo, inginnya disebut band. Tak tahu pasti apa maksudnya.

Sejak terbentuk pada akhir Februari lalu, Banda Neira baru dua kali manggung dan sekali mengecap studio, yakni pada saat rekaman saja. Tapi latihan lumayan sering. Karena format sederhana, latihan pun bisa di mana saja. Bisa di atap kos-kosan, di ruang fitnes kedap suara, di warung sepi pengunjung, hingga rerumputan taman kota.

Tak disangka proyek iseng berlanjut terus. Pada suatu hari, sebelum Rara Sekar hijrah ke Bali, keduanya nekat menyewa studio Aru untuk merekam empat lagu yang mereka punya. Jadilah album EP (Extended Play) yang di kemudian hari dinamakan “Di Paruh Waktu”. Karena lirik lagu Banda Neira kebanyakan nelangsa, maka disebutlah genrenya nelangsa pop.

Kini Rara Sekar tinggal di Ubud, Bali, dan Ananda Badudu masih di Mampang Prapatan, Jakarta. Tapi katanya Banda Neira tidak vakum alias tetap jalan. Nanti mungkin ada lagu-lagu lain, yang kalau sudah PD akan ditaruh juga di soundcloud. Hehehe. Sekian ceritanya dan terimakasih telah berkunjung ke soundcloud kami.

Salam, Banda Neira
8 Agustus 2012

*NP: Banda Neira adalah nama pulau yang berada di Maluku, bagian Timur Indonesia. Pada masa perjuangan kemerdekaan, beberapa pejuang dan bapak penemu bangsa sempat dibuang oleh Belanda ke sana. Di antaranya Sjahrir dan Hatta. Banyak cerita menarik yang ditulis Sjahrir tentang Banda Neira. Dari catatan hariannya orang bisa tahu ia tak merasa seperti orang buangan ketika diasingkan ke sana. Barangkali karena pulaunya luar biasa indah dan masyarakatnya menarik. Sementara Hatta sibuk baca buku, Sjahrir asik bermain dan mengajar anak-anak setempat. ”Di sini benar-benar sebuah firdaus”, tulisnya di awal Juni 1936. Dari pulau dan cerita inilah kira-kira nama band ini diambil.
 Untuk menikmati lagu-lagu mereka, bisa disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar