Jumat, 03 Agustus 2012

Lagu-Lagu Pengantar Pulang

Sungguh tidak terasa, sudah lebih dari dua tahun saya tidak menginjak rumah di Tarakan. Terakhir saya melakukannya pada sebuah libur semester di tahun 2010. Selama kuliah ini, pulang rumah bukan lagi sebuah kebiasaan. Ia sudah menjadi semacam ritual yang begitu sulit dilakukan.
 
Setiap tahun, di waktu-waktu yang memberikan kesempatan untuk kembali ke rumah, selalu saja ada alasan pembenaran untuk tidak pulang dulu. Pekerjaan di organisasi kampus. Kegiatan sosial bersama kawan-kawan. Yang paling klasik, duitnya terlalu mubazir dihabiskan hanya untuk terlalu sering pulang rumah.

Tapi jujur saja, keinginan itu selalu muncul hampir setiap tahun. Antiklimaks memang dengan keinginan menggebu-gebu untuk meninggalkan rumah selepas SMA dulu.

Dan tengah tahun ini saya tak dapat mengelak lagi. Saya harus pulang! Ego besar di luar rumah harus dikesampingkan dulu. Jarak pun tak memungkinkan lagi bagi saya untuk mengelak. Selepas mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Sebatik, Kal-Tim, ternyata belum ada rencana follow up di Makassar. Jadilah kapal mengantar saya hanya sampai di Pulau Tarakan. Rombongan yang lain akan berlanjut sampai Pare-Pare dan Makassar.

Untuk perjalanan pulang tahun ini saya memilih lima buah lagu yang semakin memantapkan setiap langkah saya menuju rumah. Sebenarnya lagu-lagu ini pulalah yang membuat saya semakin rindu keluarga setiap kali mendengarnya.

Ah, tanpa panjang lebar lagi, berikut lagu-lagu pengatar pulang dari dan bagi saya;

·     Andien – Pulang

Memang tema besar lagu ini adalah tentang kerinduan kepada pasangan. Namun, bagi saya lagu ini sangat mampu untuk membangkitkan romantisme kebersamaan dengan keluarga. Setiap kali mendengarnya, ingin rasanya langsung berada di rumah. Kehangatan kebersamaan dengan orang-orang terkasih sangat terbangun di nomer ini.

Pop-jazzy menambah syahdu tembang Pulang. Suara emas Andien, yang memang salah satu solois wanita terbaik di genre-nya melengkapkan daya tarik lagu ini.
Hari ini sayang aku akan pulang
Berlabuh di dekap cintamu
Karna pelukmu akan selalu
Membuat diriku jatuh cinta

·     Dialog Dini Hari – Ku Kan Pulang

Jika berbicara tentang waktu, terkadang memang tidak pernah terasa, ternyata sudah cukup lama kita pergi dari rumah. Tiba-tiba saja kita akan sampai pada satu titik dan terbersit rasa untuk kembali. Ku Kan Pulang bercerita tentang itu. Tentang bagaimana rasa rindu tiba-tiba saja datang dan terus memanggil kita untuk pulang. Tapi tetap saja kita akan selalu harus mencari waktu yang tepat. Dan waktu yang tepat bagi saya ya saat ini.

Dialog Dini Hari sangat pintar meramu musik dan lirik menjadi sebuah lagu yang begitu menyentuh. Dengan balutan folk minimalis, Ku Kan Pulang dapat menjadi lagu yang memiliki daya bunuh maksimal. Trio asal Bali ini mulai menjadi salah jaminan mutu bagi musik Indonesia saya kira.
...Lamakah aku pergi
Hingga tak sadar beribu kisah ingin ku bagi
Berilah aku waktu sebentar lagi
Ku kan pulang
Pulang ke rumah
Berilah waktu
Sabar menunggu...

·     Quasi – For Mom and Dad & Lazy Room – Take Me Home

Impian terbesar saya selepas lulus SMA dulu adalah pergi sejauh mungkin dari rumah. Rasa bosan dan ingin belajar mandiri menjadi alasan utama. Gayung bersambut, orang tua mengizinkan niatan saya tersebut. “Bebaslah saya”, pikir saya waktu itu.

Namun tak cukup lama sebelum tembok pertahanan saya runtuh. Saya memang bebas untuk melakukan segala kegiatan secara mandiri. Tapi rasa-rasanya kok ada yang hilang. Tak lain hal itu adalah kehangatan keluarga.

Saya rasa hal tersebut juga menjadi latar terciptanya For Mom and Dad dan Take Me Home ini. Dua lagu ini setipikal sebenarnya. Sama-sama bercerita tentang kerinduan dalam kesederhanaan, namun sangat jujur saya kira. Pada divisi lirik dua lagu ini hanya bercerita tentang kerinduan yang mendalam kepada kedua orang tua. Tak bisa dipungkiri, memang orang tua akan selalu menjadi alasan terkuat kita untuk pulang.
I come to the stars
Where are you mom
How are you? How are you?
I come to the sun
Where are you dad
 I miss you. I love you

·     Float – Pulang

Nah, lagu inilah yang menjadi racun bagi saya belakangan ini. Tapi saya selalu saja memutarnya berulang-ulang. Di kala sendiri atau sebelum tidur lagu ini saya mainkan. Dan saat itu pula bayangan rumah beserta semua yang ada di dalamnya langsung tampak jelas.

Pulang versi Float ini bercerita tentang kerinduan yang tak tertahankan lagi. Dengan alunan musik folk-pop khas Float, lagu ini akan menambah keinginan untuk pulang berkali-kali lipat.
Jelajahi waktu
Ke tempat berteduh hati kala biru

Dan lalu...
Sekitarku tak mungkin lagi kini
Meringankan lara
Bawa aku pulang, rindu
Segera  Jelajahi wakt
*Ditulis sambil mendengarkan bapak yang sedang mengaji dan mamak yang sedang mempersiapkan menu berbuka puasa.
Ah, hangatnya rumah...
Jelajahi waktu
Ke tempat berteduh hati kala biru

Dan lalu...
Sekitarku tak mungkin lagi kini
Meringankan lara
Bawa aku pulang, rindu!
Segera!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar