Aku suka musik. Kesukaan ini sudah terjadi sejak kecil. Sejak kecil aku paling suka nyanyi. Lagu yang paling sering aku nyanyikan sewaktu kecil adalah lagu Malay. Ya lagu Malaysia, karena aku memang pernah tinggal di Malaysia sekitar setahun sebelum pindah ke Tarakan tahun 1996. Waktu itu aku sangat nge-fans kepada Siti Nurhaliza dan band-band Malaysia yang sudah aku lupa namanya. *Masa kecil yang memalukan.
Selera musik mulai berkembang pas di SMA. Teman-teman sepermainan yang memperkenalkannya. Jika sebelumnya aku hanya mendengarkan lagu-lagu yang tersiar di radio ataupun TV, sejak saat itu aku mulai mengenal lagu-lagu dari band-band yang entah dari mana. Awalnya aneh, tapi lama-kelamaan enak juga.
Waktu SMA juga aku pernah nyoba nge-band bersama teman-teman sekolah. Karena tidak pernah menguasai secara sempurna satu alat musik pun, aku pun jadi vokalis di band itu (mantap bukan). tapi lama-kelamaan (tidak terlalu lama kok) aku sadar kalo tidak berbakat di bidang ini. Band anak SMA yang labil itu pun berhenti tanpa berbuat apa-apa di kancah musik anak sekolahan :). Sampai sekarang aku masih suka musik, tapi hanya sebagai penikmat.
Itulah sedikit intermezzo sebelum kita masuk pada inti postingan ini.
Jadi 'Album Indonesia Yang Paling Saya Suka Tahun Ini' adalah sebuah penilaian subjektif-ku tentang album terbaik yang dirilis oleh musisi lokal tahun ini. Dari puluhan atau bahkan ratusan rilisan ada 5 album yang aku anggap terbaik untuk tahun ini.
Namanya juga penilaian subjektif, jadi terserah mau setuju atau tidak setuju itu terserah anda. Atau lebih ekstrim lagi, yang tidak setuju boleh bikin tulisan tandingan.
Ini dia 5 album terbaik versi aku itu. cekidot..
1. Frau- Starlit Carousel
Aku berkenalan dengan Frau secara tidak sengaja. pertama kali liat cewek ini waktu nonton live-nya di 'Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa' yang dinyanyikan bareng Ugoran Prasad. Nah, Ugoran Prasad ini adalah vokalis dari band Melancholic Bitch yang lebih dulu aku kenal.
Starlit Carousel adalah proyek solo perdana Frau yang bernama lengkap Leilani Hermiasih Suyenaga ini. Sebelumnya Frau sempat mengeksplorasi kesenangan bermusiknya di Anggisluka serta The Southern Beach Terror, band surf-rock asal Jogja. Album ini sendiri lebih cocok dikatakan mini album (EP) karena hanya terdapat 6 lagu di dalamnya. Semua lagu di album ini hanya mengunakan 2 instrumen yaitu pita suara si Frau dan bebunyian yang dihasilkan oleh piano yang diberi nama Oscar oleh pemiliknya.
Selain lagu 'Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa' yang telah sedikit disinggung di atas, lagu lain yang menjadi favoritku di album ini adalah 'Mesin Penenun Hujan'. Tentram rasanya kalo mendengar lagu ini. Lirinya melankolis namun mewah akan diksi yang dalam. Permainan jemari Frau di tuts-tuts Oscar si piano sangat ciamik. Lagu ini adalah salah satu langganan lagu pengantar tidurku sepanjang tahun ini :)
Track List:
01. I’m a Sir
02. Mesin Penenun Hujan
03. Salahku, Sahabatku
04. Rat and Cat
05. Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta Di Luar Angkasa
06. Glow
01. I’m a Sir
02. Mesin Penenun Hujan
03. Salahku, Sahabatku
04. Rat and Cat
05. Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta Di Luar Angkasa
06. Glow
2. Armada Racun - La Peste
Jokjakarta sepertinya tidak akan pernah kehabisan stok musisi berkualitas. Armada Racun adalah bukti bahwa Jokjakarta adalah Kota penghasil musisi yang pantas untuk diperhitungkan di kancah musik Indonesia. Terbentuk pada medio tahun 2006, band ini memilih keluar dari pakem konvensional sebuah band. mereka memainkan musik mereka tanpa alunan gitar. bukannya memasukkan unsur gitar mereka malah memasang dua pemain bass di daftar personilnya.
Dan 'La Peste' dalah sebuah penantian panjang bagi Armada Racun. Album ini menjadi rilisan perdana bagi mereka setelah 4 tahun terbentuk. Pertanda bahwa mereka tidak asal-asalan dalam melempar album ke pasar. 11 lagu dalam album ini kebanyakan bertemakan kritik sosial. Ada beberapa lagu bertemakan cinta namun bukan cinta yang banal menurutku.
Lagu favoritku di album ini, apalagi kalau bukan 'Amerika'. Lagu ini sebenarnya sudah lebih dulu beredar menebar racun sebelum 'La Peste' rilis. 'Amerika' memplesetkan teks Sumpah Pemuda hingga memberikan argumentasi yang berbeda tentang nasionalisme. ke-amerikaan-an bangsa Indonesia diakui secara blak-blakan di lagu ini. Dengan alunan musik Rock (lebih ke post-rock mungkin ya) lagu ini sangat tegas namun kita dipaksa untuk setuju bahwa kita adalah Indonesia yang ke-amerika-amerika-an atau ke-barat-barat-an.
Lagu lain yang masuk dalam kategori very recomended adalah 'Tuan Rumah Tanpa Tanah'. bercerita tentang betapa tragisnya rakyat yang tergusur di atas tanah air sendiri. Protes tegas terhadap imprealisme barat yang sudah mempengaruhi otak para petinggi negara ini.
Track List:
1. Sad People Dance
2. Mati Gaya
3. Tuan Rumah Tanpa Tanah
4. Beautiful Dream
5. Drakula
6. Goodnews For Everybody
7. Boys Kissing Boys
8. Amerika
9. Lalat Betina
10. I'm Small
11. Train's Song
2. Mati Gaya
3. Tuan Rumah Tanpa Tanah
4. Beautiful Dream
5. Drakula
6. Goodnews For Everybody
7. Boys Kissing Boys
8. Amerika
9. Lalat Betina
10. I'm Small
11. Train's Song
3. Sungsang Lebam Telak - Sapuan Feses Waria Meledak
Banyak band dengan format trio yang aku suka. Mulai dari The Police sampai Efek Rumah Kaca. Dan Sungsam Lebam Telak adalah trio yang keluar dari pakem bermusik dengan cara yang ekstrim. Sangat sulit mendeskriptifkan mereka dengan tulisan (lebih baik langsung dengar mereka). Tapi aku akan memberikan gambaran sedikit disini.
Band asal Bandung ini memainkan musik mereka secara bebas tanpa aturan. Tidak ada pola tempo tertentu. Hanya suara-suara yang lazim di temui di instrumen jazz yang saling berbenturan tidak teratur. Ditambah sesekali suara manusia yang lebih mirip orang yang sedang disodomi (maaf).
Oleh pendengarnya aliran mereka disebut sebagai super-jazz. Kata super disini bukan main-main. Percaya tidak Percaya mereka memang super. Mereka pernah memiliki perikangkat lebih baik dari Radiohead di chart lagu avant garde internasional. Super nggak tu.
Pertama dengar 'Sapuan Feses Wria Meledak', aduh apa ini. Satu kata 'aneh'. Apa pantas ini disebut kumpulan lagu? Seperti yang sudah dikatakan diatas, musik mereka tidak beraturan. Suara vokalnya hanya sesekali muncul. Itupun hanya suara teriakan tidak jelas.
Keganjilan kembali muncul pada judul lagu di album ini yang sangat panjang. 'Tertangkapnya kecepatan wal afiat yang mampu diramalkan setiap kancah', 'Pengharapan semu dapat dirasakan asap-asap alumnus terjembab lompat'. Bagaimana? Pernah menemukan judul lagu sepanjang itu? tidak sampai disitu, durasi lagu mereka juga sangat tidak lazim. Tak ada lagu yang berdurasi sampai 1 menit. bahkan salah satu lagu hanya berdurasi 4 sekon. sungguh abnormal bukan?
Mungkin ke-abnormal-an mereka itulah yang membuat mereka didengar. Penikmat musik yang mulai bosan dengan band mainstream mencari variasi lain dan menemukan Sungsang Lebam Telak. Dan itulah yang terjadi denganku.
Track List:
- Tertangkapnya kecepatan wal afiat yang mampu diramalkan setiap kancah
- Pengharapan semu dapat dirasakan asap-asap alumnus terjembab lompat
- Kapan lagi membakar aroma bolpoin di balik karpet musim panas terus
- Sebesar usaha kami mencuci kaus ternoda bersama gemericik gledek cemerlang
- Kejatuhan rona jiwa yang meronta-ronta dalam estetika psikedelis
- Endapan kesalahpahaman bobroknya birokrasi tato rusak
- Menyongsong area lampu merah saat anus kembali menyempit dua detik dalam perasaan mabrur
- Usurlah partikel cakupan melejitnya adidaya kerupuk dan asam garam politik
- Semburan diare langsung ke lidah yang telah terpatahkan oleh teori usang tata-titi bersepeda
4. Bangku Taman - Ode Buat Kota
harian ternama Inggris The Guardian pun pernah menyebut mereka sebagai, 'They are one of the most well-respected bands in Indonesia'. Ini bukti bahwa Bangku Taman bukan band sembarangan. Kembali band trio yang menambah khasanah pengetahuan musikku. Dan band itu kembali berasal dari Jogja (like Jogja kalo soal musik).
Ode buat kota adalah rilisan ke-2 milik band yang beraliran britpop/indiepop ini. Nama album ini sendiri diambil dari judul salah satu lagu yang ada di dalam album ini. Di album ini mereka banyak bercerita tentang ibu kota Jakarta, tempat hunian mereka sekarang setelah hijrah dari Jogja.
Mungkin semua juga akan setuju kalau 'Ode Buat Kota' adalah lagu terfavorit di album ini. Aku juga begitu. Di lagu ini Bangkutaman bercerita tentang kompleksitas kehidupan di Jakarta. Pengambaran sederhana mengalir melalui liriknya.
Hampir mirip dengan 'Ode Buat Kota', 'Jalan Pulang' adalah ungkapan kebosanan terhadap tempat tinggal sekarang. folk-rock sangat kental di lagu ini. Kemudian berturut-turut 'Hilangkan', 'Coffee People', 'Alusi', 'Penat', 'Train Song', 'Dibatas Lelah', 'Menjadi Manusia' dan yang juga favoritku di album ini 'Catch Me When I Fall'.
Jakarta terangkum dengan epik dalam satu album.
5. White Shoes and The Couples Company- Vakansi
Sebenarnya White Shoes and The Couples Company bisa saja memberi nama album ini dengan nama 'Vacation'. Namun mereka lebih memilih untuk menamai rilisan teranyar mereka ini dengan 'Vakansi'. Pribadi, aku sependapat dengan mereka atas pilihan itu. Pasti masih banyak orang Indonesia yang belum tahu bahwa kata 'vakansi' terdaftar di KBBI dengan arti 'libur' atau 'liburan'.
White Shoes and The Couples Company adalah band yang konsisten menurutku. mereka tetap setia bermain-main dengan musik zaman dulu. Sementara banyak band beraliran sama dengan mereka sudah berubah. Rilisan ke-3 ini mempertegas ke-konsistenan-an mereka itu.
Lagu favoritku di album ini masih 'Senja Menggila' yang dibuat versi barunya. kecerian di lagu ini masih sangat kentara. Mendengar lagu ini pasti anda ingin bergoyang. Bahkan om-om yang hidup di medio 70-an atau 80-an juga akan membayangkan masa-muda-penuh-cinta mereka saat mendengar lagu ini.
Track List :
1. Berjalan-Jalan
2. Zamrud Khatulistiwa
3. Senja Menggila
4. Selangkah Keseberang
5. Rented Room
6. Kampus Kemarau
7. Sans Titre
8. Hacienda
9. Masa Remajda
10. Ye Good Ol' Days
11. Vakansi
Oke itu dia 5 album terbaik tahun ini menurut pribadi sendiri. Ada yang mau protes karena album favoritnya tidak terdaftar? Silahkan di hutan. Kalo nggak setuju dengan postingan ini, bisa bikin postingan atau tulisan tandingan kok. seperti yang sudah dikatakan diatas.
Yah cukup sekian lah. Capek ngetik.
Selamat tinggal 2010, Semoga di 2011 akan lahir lagi rilisan-rilisan yang jauh lebih berkualitas.
Salam Kompak Selalu. Wassalam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar