Apa lagi yang lebih
membahagiakan daripada menonton konser band kesayangan, bersama teman-teman
terbaik pula. Saya rasa sudah tidak ada. Jumat malam ini saya dan banyak teman
menghadiri Shopping Concert Chambers Yes 2011. Headliner utama pada konser kali
ini adalah band yang paling berpengaruh dalam hidup saya, Efek Rumah Kaca (ERK). Ini kali
keempat saya menonton mereka. Tiga kali di Makassar dan sekali di Jakarta. Bagi
saya, tak pernah ada kata bosan untuk mendengarkan dan menyaksikan mereka.
Konser kali ini terasa
istimewa karena beberapa hal. Selain karena menonton bersama teman-teman, setelah
konser saya juga harus membuat semacam ulasan tentang gigs kali ini untuk
sebuah webzine potensial asal Tarakan East Borneo, Abodmu (saya sudah sering
mengatakan ini di postingan sebelumnya kan). Jadi, ketahuilah, saat kalian
sedang asyik saja menonton dan sing a long sepanjang konser, disaat bersamaan
saya harus telaten menyimak setiap sudut stage dan memperhatikan apa saja yang
terjadi selama pertunjukan berlangsung.
Tapi alhamdulillah
semuanya berjalan lancar. Saya bisa menikmati jalannya konser namun tetap bisa
membuat ulasan, tepat sesuai dengan waktu yang diharapkan. Hasil liputan
amatiran saya bisa disimak disini
Sebenarnya saya tidak
akan membahas banyak tentang ERK disini. Sepertinya semuanya juga sudah
tahu, Efek Rumah Kaca ada sebuah jaminan mutu untuk setiap konser yang memasang
mereka sebagai penampil (apa saya terlalu berlebihan ya?). Tapi kali ini saya
mau lebih banyak bercerita tentang teman-teman saya yang turut serta pada
konser malam tadi. Ada teman-teman serumah di Asrama Tarakan: Asdi, Rusdi,
Gepeng, Memet dan Kodir. Juga ada teman-teman akrab di kampus: Arif, Cua, Isak,
Bon dan Okky.
Untuk teman-teman asrama,
okelah, rata-rata mereka sudah menyukai ERK sejak lama. Kecuali Memet yang
sedari dulu adalah fans militan dari unit menye-menye, Ungu dan Kodir (sebenarnya
nama asli orang ini adalah Chaidir teman-teman) yang saat ini sepertinya sangat
berhasrat menjadi anggota boy band ibukota. Tapi baiknya, mereka tampak
menikmati konser malam tadi. Khusus untuk Rusdi, terimakasih atas pinjaman
BB-nya untuk saya mengambil gambar.
Nah, kalau teman-teman
kampus punya kisah tersendiri. Cerita mereka mau menonton konser yang
mengahadirkan ERK cukup berwarna. Oke, saya ceritakan saja satu-persatu.
Dimulai dari Arif. Sebelum mengenal saya, Arif adalah Ungu Cliqers (Sebutan
untuk fans setia band Ungu) terbesar dari Kota Sorong. Sama dengan Memet, Arif
sepertinya akan rela mati demi band yang satu itu. Ketika mulai akrab, saya
menjejalinya dengan musik-musik kesukaan saya semacam ERK dan Frau.
Alhamdulillah beberapa musisi hasil rekomendasi dari saya telah terpasang di
playlist-nya. Walau masih saja dia tetap setia dengan Ungu-nya. Lihat saja jejaring
sosialnya kalau tidak percaya. Segera lupakan band berwarna janda itu Arif!
Kalau Cua lain lagi. Ia
adalah teman yang paling berhasil saya pengaruhi dalam hal mendengarkan musik
kesukaan saya. Tercatat, sudah tiga kali saya berhasil mengajak serta Cua ke
acara konser musik. The Trees And The Wild, Frau dan ERK adalah band yang sudah
sempat ia saksikan bersama saya. Semasa SMA Cua adalah seorang personil
kelompok nasyid. Menurut cerita, ia sudah sempat tampil di beberapa tempat di
Maros maupun Makassar. Sungguh pencapaian yang luar biasa. Tapi seorang
penyanyi nasyid yang juga menjadi penikmat musik berkualitas adalah pencapaian
yang lebih luar biasa lagi. Percayalah itu cua!
Sejatinya Isak adalah
seorang penggemar film. Namun ketika saya ajak untuk menonton konser ERK ia
langsung mengiyakan. Alasannya, tentu saja karena teman-teman yang lain sudah
pasti akan turut serta. Kan tidak enak, menonton film lewat notebook dengan
keadaan ditinggal sendiri di rumah. Tapi siang sebelum kami akan menonton
konser ini, Isak ternyata mempersiapkan beberapa hal. Ia men-download beberapa
lagu ERK dan berusaha menghafalnya. Sepertinya Ia tidak mau ketinggalan untuk
sing a long. Alhamdulillah Isak juga terlihat menikmati konser hingga usai.
Eh catatan tambahan untuk
ketiga teman seperjuangan saya ini. Ada hal yang membuat konser kali ini tambah
istimewa. Karena takut terjebak macet, kami memutuskan untuk berjalan kaki
menuju tempat konser. Sialnya, ternyata jalan tidak terlalu macet. Jalanan padat, namun masih kondusif untuk dilewati. Apa lacur, ya kami berjalan kaki sejauh
lebih dari satu kilometer pergi-pulang. Untung ada sedikit hiburan dari
nikmatnya nasi kuning tengah malam yang kami temui sewaktu pulang.
Konser tadi malam bukan
hanya milik laki-laki. Duo Gosip (hahaha... akhirnya saya menemukan nama yang
keren untu kalian) Okky dan SriBon juga turut serta. Sebenarnya kedua wanita enerjik
ini adalah penggemar musisi barat, semacam Lady Gaga, Maroon 5 dan Panic! At The
Disco. Namun sejak saya memperdengarkan ERK, Bon langsung suka. Begitu juga Okky. Katanya
Ia suka dengan liriknya. Syukurlah kalian dikaruniai kuping yang peka terhadap
lagu-lagu bagus. Hehehe..
Khusus Okky, awal
perkenalan saya dengannya juga karena musik. Sekitar tahun 2007 Okky meng-add
Friendster saya (ya Friendster teman-teman). Karena saya memasang gambar musisi
asal Inggris, Mika, sebagai profil picture waktu itu. Ya, kami sama-sama suka
Mika waktu itu.
Sebenarnya saya tidak
yakin kedua gadis ini akan datang, mengingat penonton sudah terlalu padat. Tapi
tak disangka, hujan dan ancaman akan terhimpit ditengah penonton yang
kebanyakan laki-laki tak menghalangi mereka. Mereka datang sesaat sebelum ERK
akan tampil. Ketika ERK mulai beraksi, semua menikmati, termasuk kedua teman
saya ini. Sampai penonton di bagian tempat kami menonton mulai rese. Mereka mulai
saling mendorong satu sama lain. Tak ada pilihan lain, kami harus mundur ke
daerah yang lebih tentram.
Kejadian sempat terhimpit
tadi ternyata tidak membuat mereka kecewa. Alhamdulillah semua tetap menikmati dan
puas dengan konser barusan. Ini terlihat dari kicauan rasa senang mereka di twitter sesat setelah konser
selesai.
Ah, tadi malam itu
sungguh berkesan. Tak mudah mendapatkan momen semacam itu. Bagaimana
kawan-kawan? Setuju kan dengan saya? :))