Sabtu, 03 Desember 2011

Lagu Kala Hujan

Akhir tahun bukan hanya soal persiapan Natal dan Tahun Baru. Bagi masyarakat Indonesia, akhir tahun adalah juga soal akhir dari penantian panjang. Ada yang baru datang di akhir tahun setelah dinanti berbulan-bulan, yaitu hujan. Banyak hal yang datang bersama dengan datangnya hujan: Kesejukan, ketentraman, juga terkadang kegelisahan. Sebaliknya pasti akan ada yang pergi seiring dengan berjatuhannya titik-titik air hujan tersebut.

Ini hasil pengamatan pribadi saya terhadap orang-orang sekitar, baik melalui jejaring sosial maupun kehidupan sesungguhnya. Ada yang begitu bahagia dengan datangnya hujan, karena musim panas telah berlalu. Ada yang mulai (kalau kata anak muda jaman sekarang) meng-galau kala hujan. Bahkan ada seorang teman yang menjadikan momen musim hujan untuk balikan dengan pacarnya. Macam-macam saja ya.

Bagi saya sendiri tidak ada hal spesial di musim hujan. Kegiatan yang saya lakukan pun sama saja dengan kegiatan di musim panas. Di waktu weekday, saya tetap harus bangun pagi, pergi kuliah dan mengerjakan tugas-tugas. Weekend tiba giliran nyuci dan bersih-bersih kamar yang menjadi kewajiban.

Hal yang berbeda mungkin hanya soal musik yang akan rutin didengar. Jika di luar musim hujan, genre musik yang saya dengar lebih bervariatif, nah, di musim hujan ini akan lebih asyik kalau mendengarkan musik yang bertempo lambat. Musik jenis ini sangat mendukung suasana menurut saya. Tapi jangan sampai terbawa suasana dalam beraktifitas. Bisa-bisa semua pekerjaan ikut terganggu.

Berikut ini lima buah lagu kesukaan saya kala hujan tahun ini. Kesemuanya adalah lagu-lagu dari para musisi tanah air. Memang akhir-akhir ini saya lebih suka mendengarkan musik-musik dalam negeri. Empat diantaranya memakai kata "hujan" sebagai judul. Tapi tidak berarti semua lagu yang berjudul menggunakan kata "hujan" saya sukai. Tentu lagi-lagi karena perbedaan selera ya. Tidak perlu diperdebatkan. Karena memang, "Selera tidak dapat diperdebatkan."

Ini dia lima lagu kala hujan favorit saya:

Quasi - Pelangi Selepas Hujan

Bulan lalu, bertepatan dengan awal musim hujan 2011 grup post-rock asal Yogyakarta merilis single baru bebas unduh berjudul "Pelangi Selepas Hujan." Quasi memperhitungkan betul momen untuk membagi secara gratis lagu mereka. Lagu ini langsung klop dengan momen. Jka musim hujan ini adalah sebuah film maka lagu ini sangat cocok untuk  menjadi sound track-nya

Bercerita tentang kebahagiaan dengan datangnya musim hujan yang telah begitu lama dinanti. Suara Iwan Aryanto sang vokalis memang selalu memberikan warna tersendiri pada tiap-tiap lagu Quasi. Pun pada lagu ini, Iwan melaksanakan isian vocal dengan sangat baik. Suaranya cempreng namun sangat enak didengar karena begitu menyatu dengan musik.

Yang saya sukai dari lagu ini adalah, lagu ini tidak terlalu mendayu. Juga musik mengawang khas Quasi masih terasa di lagu ini. Sangat bisa memberikan semangat kala hujan turun.
Telah lama ku nanti musim-mu kan berganti
Memecah rindu membasahi ruang hijau berseri
Seketika indah warnamu membentang sempurna
Frau - Mesin Penenun Hujan

Jika ada wanita yang bisa menghibur saya saat berhadapan dengan hujan yang begitu menjengkelkan, Frau lah orangnya. "Mesin Penenun Hujan" sebenarnya sudah saya nikmati sejak pertama kali dirilis di pertengahan 2010 yang lalu. Lagu ini kembali intens saya dengar setiap waktu senyap termasuk ketika hujan. Lagunya begitu menentramkan.

Lagu ini tercipta dari imajinasi Leilani Hermiasih alias Frau yang membayangkan rintikan hujan sebagai mesin penenun. Lirik lagunya begitu puitis yang memang menjadi ciri khas pada tiap lagu Frau. Ditambah dengan permainan piano yang begitu ciamik membuat lagu ini salah satu lagu kala hujan terbaik bagi saya.
Kau sakiti aku, kau gerami aku
Kau sakiti, gerami, kau benci aku
Tetapi esok nanti kau akan tersadar
Kau temukan seorang lain yang lebih baik
Dan aku kan hilang. Ku kan jadi hujan
Tapi takkan lama, ku kan jadi awan
Koil - Lagu Hujan

Band keras Koil tenyata juga mendapatkan inspirasi untuk membuat lagu tentang hujan. Jika pada lagu-lagu Koil yang lainnya selalu penuh emosi dan bertenaga, lagu ini terdengar berbeda. Dibuka dengan permainan gitar yang menarik. Lalu mulai muncul suara-suara instrumen elektronik yang semakin menambah kaya lagu ini.

"Lagu Hujan" menarik karena bercerita tentang hujan yang menjadi tempat perhentian. Dalam hidup ada kala dimana kita harus berhenti sejenak dari segala rutinitas. Untuk selanjutnya berpindah kepada rutinitas yang lainnya.
belum berhenti…
begitu derasnya hujan ini
mulai terangkai angan
menyusun beling beling kenangan
banyak ilusi...
banyak yang sudah teralami
begitu banyak gembira 
hanya kecewa tertanam di hati

Efek Rumah Kaca - Desember


Tiap tahunnya, "Desember" saya nobatkan sebagai anthem of end year. Lagu ini sangat berkesan sejak pertama saya mendengarkannya ketika SMA. Seperti biasa, Efek Rumah Kaca tidak pernah membuat lagu yang mengecewakan. Cholil, Adrian dan Akbar selalu dapat merangkai musik dan syair menjadi lagu yang enak didengar.

Desember adalah lagu hujan terbaik menurut saya. Juga bagi banyak orang tentunya. Karena memang lagu ini menampilkan perpaduan yang begitu mantap. Antara musik minimalis yang begitu menawan dan syair lagu yang sangat dalam. Lagu ini semacam ode untuk suasana selepas hujan. Hujan memang selalu dinanti. Tetapi klimaks akan selalu terjadi saat setelah hujan.


Aku selalu suka sehabis hujan di Bulan Desember.
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda.
Efek Rumah Kaca - Hujan Jangan Marah

Lagu "Desember" memang lagu hujan terbaik. Tapi "Hujan Jangan Marah" memiliki sesuatu yang membuatnya istimewa. Kalau Desember terkesan datar, lagu ini lebih variatif. Pelan di awal namun sangat bertenaga di bagian akhir. Liriknya juga sangat ciamik. Dari segi inilah lagu yang terdapat pada album "Kamar Gelap" ini tidak kalah dengan lagu-lagu Efek Rumah Kaca yang lainnya seperti "Desember" dan "Melankolia." Lagu ini adalah doa. Menurut sumber yang saya baca, lagu ini memang dibuat ditengah bencana banjir besar yang melanda Jakarta ketika itu. Teriakan "Hujan Jangan Marah" pada lagu ini mengambarkan dengan jelas keadaan waktu itu.

Bagian yang paling saya suka dari lagu ini adalah liriknya yang begitu puitis. Tentu tidak mudah membuat lirik lagu seperti ini. Tapi Cholil dkk selalu bisa menciptakan lagu yang keren tanpa kesan sok pintar atau pun sok menggurui.
Lihatkah? aku pucat pasi, sembilu hisapi jemari
Setiap ku peluk dan menangisi hijau pucatnya cemara
Yang sedih aku letih
Dengarkah? Jantungku menyerah, terbelah di tanah yang merah
Gelisah dan hanya suka bertanya pada musim kering
Melemah dan melemah
Hujan, hujan jangan marah...

6 komentar:

  1. Halo, saya memasukkan komentar Anda dalam artikel dibawah ini. Sori kalau tidak pakai permisi dulu ya :-) Trims berat!

    http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2012/12/121206_rainsongimus.shtml

    BalasHapus
  2. lagi googling..ehh ketemu blognya opu.
    tulisannya bagus2, nice blog !

    BalasHapus
  3. keren, tulisan ini bs di renew nd, k'? krn kayaknya lagu ttg hujan makin banyak dan keren-keren.. hhehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo, coba Jo yang bikin versi yg lebih update-nya. :)

      Hapus