Sudah dua pekan berlalu sejak saya dan empat orang teman bermalam minggu bersama di rumah seorang kawan. Niatan kami ngumpul malam itu adalah untuk bersenang-senang. Bermain PS dan menonton Timnas U23 yang waktu itu melawan Vietnam menjadi agenda utama sebenarnya. Tapi entah setan dari mana yang mengalihkan agenda kami malam itu. PS kami diami. Pertandingan Timnas U23 tidak kami hiraukan. Hanya sesekali kami meliriknya, yaitu pada saat gol terjadi. Malam itu kami tiba-tiba beralih untuk menonton film. Dan tahukah kalian film apa yang kami tonton? Sebenarmya saya malu untuk mengatakannya. Tapi apa boleh buat, kebusukan ini harus dibongkar. Dengan berat hati saya katakan: malam itu kami menonton film Korea teman-teman. Drama korea lebih tepatnya. Alamak!!!
Drama Seri yang kami tonton itu berjudul "Love Story in Harvard." Saya rasa semua orang juga sudah menonton drama seri ini. Jadi tak perlulah saya menceritakan tentang cerita dalam drama seri biadab ini.
Pada awalnya saya masih berkonsentarasi penuh dengan makanan saya. Sampai akhirnya saya penasaran juga melihat teman-teman yang begitu serius menonton drama seri ini. Melihat mereka begitu seru sendiri, saya gak mau ketinggalan dan didiami begitu saja dong. Akhinya saya pun ikut serta menontonnya. Film ini biasa-biasa saja sebenarnya. Sampai muncul pemeran utama wanitanya. Saya baru tersadar mengapa teman-teman saya ini tidak mau beranjak dari depan layar laptop. Ternyata mereka telah keracunan pemeran utama wanita dalam drama seri ini. Dan dengan jujur saya juga telah keracunan saudara-saudara. Kalian ingin melihat racun itu. Lihat ni:
Tercantik 3 pekan berturut-turut :p |
Bagaimana? Sudah mulai kejang-kejang?
Wanita ini memang luar biasa. Dia bisa merubah persepsi "cantik" teman-teman saya. Ridwan yang dulunya tidak mengenal wanita cantik, rela merengek-rengek kepada Ihksan untuk mendapatkan semua seri drama "Love Story in Harvard" demi melihat perempuan ini. Chua yang sampai hari itu masih beranggapan bahwa wanita idamannya adalah perempuan paruh baya yang ia temui di Jakarta langsung berubah pikiran. Kalau Indra jangan ditanya lagi. Ia sudah menjadi pengamat cewek-cewek Korea sejak jauh hari. Sampai malam itu gadis Korea tercantik yang ada di benaknya adalah para personel girl band SNSD. Tetapi sejak malam itu sepertinya Indra berpikir ulang untuk mengatakan personel SNSD adalah yang tercantik.
Tapi yang paling parah terkena efek racun gadis ini adalah teman saya yang satunya lagi. Dialah Ihksan si pemilik rumah, tempat kami pertama kali jatuh hati pada wanita Korea ini. Sebenarnya di laptopnya lah kami mendapati drama seri "Love Story in Harvard." Tapi ternyata ia juga baru menontonnya malam itu. Sama saja seperti kami, ia langsung terpana malam itu juga. Sepertinya ia langsung lupa bahwa ia telah punya kekasih seketika melihat wanita ini.
Dua pekan berlalu, keracunan wanita Korea ini sudah mulai reda. Gaungnya sudah tidak seheboh diawal. Hanya sesekali kami melihat gambanya yang memang begitu jelita di laman Google. Tapi hal itu tidak berlaku untuk si Ihksan. Sampai hari ini dia masih keracunan ternyata. Tampilan layar laptop dan ponsel-nya terpasang wanita ini.
Tadi pagi saya dan beberapa teman kampus bermain futsal. Ikhsan juga turut serta bersama kami pada acara futsal-an tersebut. Selesai bermain futsal, kami tidak langsung beranjak pulang. Kami beristirahat dulu di arena futsal sambil bercerita mengenai kuliah yang akan memasuki masa ujian akhir semester. Tiba-tiba ponsel Ikhsan berbunyi tanda SMS masuk. Teman-teman spontan bersorak bersama karena mengenali nada dering ponsel pria battala' tersebut. Nada dering ponsel si Ikhsan tak lain dan tak bukan adalah sound track "Love Story in Harvard" yang sangat menye itu. Masa' Awoh..
Satu lagi temuan saya. Saat membuka akun Facebook saya tertawa geli sendiri ketika melihat akun milik si Ikhsan ini. Mau tau apa yang saya temukan. Langsung sedot aja gan:
Akun Facebook seseorang yang tengah keracunan. Selamat nah :p |
Perhatikan dengan seksama gambar di atas. Jelas dong gambar profil-nya kaka? Coba perhatikan yang lain. Di bagian penjelasan profil, tertulis "Bekerja di PPI (PURNA PASKIBRAKA INDONESIA)." Ya, begitulah adanya. Semasa SMA Ikhsan memang seorang paskibraka. Prestasinya di bidang ini bisa dibilang sangat membanggakan. Dari situ kebanyang dong si Ikhsan ini orangnya seperti apa. Berbodi tinggi besar tentunya. Ya begitu adanya Ikhsan. Teman saya ini adalah sosok pria yang begitu gagah. Tapi siapa sangka ia bisa juga luluh oleh hal-hal yang tak terduga sebelumnya.
Tuhan memang memiliki banyak misteri. Tak selamanya Tuhan men-setting pria berbadan tinggi-besar-gagah memiliki hati yang keras pula. Terkadang Tuhan mengatur, di dalam tubuh tinggi-besar-gagah terperangkap hati yang begitu lembut atau unyu-unyu kalau kata anak muda jaman sekarang. Subhanallah...
Lantai 3 asrama.
Sambil mendengarkan sound track "Love Story in Harvard". :D
Ahahahha, sungguh unyu... jadi betul virus korea mewabah di Indonesia, yg cewe demam cowok korea yg cowo jg tak kalah. ckckckckc
BalasHapusiya nih. padahal dulu saya mengutuki :D
BalasHapus